SAMPIT, KaltengEkspres.com – Upaya petugas Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Pos Sampit menangkap buaya yang membuat resah dan kerap menyerang warga Desa Ganepo Kecamatan Seranau, Kabupaten Kotim belum membuahkan hasil.
Bahkan dua perangkap yang dipasang belum mampu membuat buaya-buaya di kawasan tersebut tertangkap. Alih-alih tertangkap, malah dua perangkap yang dipasang BKSDA Pos Sampit yang justru hilang. Diduga dua perangkap ini dicuri oknum warga.
Komandan BKSDA Pos Sampit, Muriansyah mengakui, sampai saat ini pihaknya belum berhasil menangkap buaya ganas tersebut.
“Malah perangkap yang kita pasang di muara Sungai Lemiring hilang, kemungkinan ada yang mengambilnya. Atas kejadian ini terpaksa satu perangkap yang tersisa di dalam sungai sementara kita amankan ke Pos Sampit,ā€¯ujarnya kepada KaltengEkspres.com Kamis (19/4/2018).
Menurut dia, menangkap buaya dikawasan perairan terutama di Desa Ganepo bukan perkara mudah. Karena buaya di daerah setempat berbeda dengan buaya muara yang ada di sekitar Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Pulau Hanaut yang sempat beberapa kali berhasil ditangkap warga.
“Padahal buaya di kawasan Sungai Lemiring Desa Ganepo ini berukuran lebih kecil, karena umumnya dari jenis buaya capit, sedangkan di kawasan Mentaya Hilir Selatan merupakan buaya muara yang ukurannya lebih besar,”paparnya.
Dijelaskannya, BKSDA Pos Sampit saat ini tetap mengingatkan dan mengimbau warga Desa Ganepo agar tetap waspada saat beraktivitas di sungai, terutama pada sore, malam dan pagi hari. (MR)