SAMPIT, Kaltengekspres.com – Kadis Pertanian Kotim I Made Dikantara mengungkapkan, sampai saat ini Kabupaten Kotim kekurangan tenaga penyuluh pertanian. Karena itu, pihaknya mengusulkan kepada Pemkab Kotim untuk merekrut sebanyak 60 orang tenaga penyuluh baru.
“Kekurangan ini banyak dikeluhkan oleh setiap BPP, jika mereka memang kekurangan tenaga penyuluh, kita respon saja dengan mengajukan perekrutan sebanyak 60 tenaga penyuluh lapangan,”ungkap Made Jumat (3/11/2017).
Diakuinya Made, saat ini di Kotim hanya memiliki sebanyak 110 tenaga penyuluh pertanian, sedangkan idealnya 1 desa paling tidak memiliki 1 tenaga penyuluh.
“Keberadaan tenaga penyuluh dianggap penting mengingat daerah ini sedang mengembangkan terus pertaniannya dalam rangka mempertahankan status swasembada pangan, sekaligus memanfaatkan potensi lahan yang ada,”ujarnya.
Selain itu lanjut dia, tenaga penyuluh juga diperlukan untuk mensosialisasikan teknologi pertanian terbaru yang bisa mendukung peningkatan kualitas dan kuantitas hasil tani.
“Bagaimanapun saat ini teknologi dalam bidang pertanian tengah berkembang dan itu perlu orang yang bisa menterjemahkannya kepada para petani,” tutur Made.
Teknologi juga dianggap bisa mengatasi kurangnya tenaga petani dibandingkan potensi lahan yang begiru luas di daerah ini. “Kita saja memiliki sekitar 25 ribu Ha lahan yang sudah produktif dan masih banyak lagi yang belum tergarap optimal,” tambahnya.
Menurut Made, rata-rata petani hanya mampu menggarap lahan seluas 4-5 hektar lahan secara manual, sehingga diperlukan teknologi yang lebih tinggi agar bisa menggantikan kekurangan tenaga petani.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala BPP kecamatan Pulau Hanaut, Mulyanto yang mengungkapkan di kecamatan tersebut hanya memiliki 5 tenaga penyuluh pertanian, termasuk dirinya selaku Kepala BPP.
“Saya sendiri selaku kepala BPP turun langsung menjadi penyuluh karena kurangnya personil penyuluh kita,”ungkap Mulyanto. (FR)