Ngeri!! Ditemukan Tengkorak Manusia Dalam Kondisi Mengenaskan di Aruta

Polisi saat melakukan penyidikan terhadap potongan tengkorak yang ditemukan di Desa Penyombaan Senin (4/9) lalu.
PANGKALAN BUN,Kaltengekspres.com – Warga Desa Penyombaan Kecamatan Arut Utara (Aruta), digegerkan  dengan penemuan tengkorak kepala manusia beserta tulang-belulangnya. Tengkorak ini ditemukan warga dikawasan pinggiran sungai Desa Penyombaan, Kecamatan Arut Utara (Aruta) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) pada Senin (4/9). Penemuan ini langsung dilaporkan ke Polisi Sektor (Polsek) Aruta. Saat itu juga anggota Polres Kobar dan Polsek Aruta melakukan olah TKP dan identifikasi terhadap tengkorak tersebut.
Kapolres Kobar AKBP Pria Premos SIK, melalui Kapolsek Aruta Iptu Mujio ketika dikonfirmasi Selasa (5/9), membenarkan adanya penemuan tersebut. Menurut dia, tengkorak tersebut pertama kali ditemukan seorang warga bernama Widi Purwanto.

Pada saat itu, dia hendak memancing di sungai setempat. Saat berada disekitar kawasan sungai ini ia melihat ada tulang belulang dan tengkorak kepala yang diduga tulang manusia. Kemudian tanpa sengaja ia juga melihat kalung emas di pinggir sungai selanjutnya ia melaporkan temuan tersebut kepada Kepala Desa (Kades) Panyombaan Murni.

“Ketika itu Kades Penyombaan langsung menghubungi saya.Menindaklanjuti informasi tersebut, kita langsung berangkat kelokasi. Dan sesampainya di lokasi penemuan, tim identifikasi melakukan olah TKP, kemudian juga meminta keterangan para saksi,”ungkap Mujio.

Mujio menjelaskan, kerangka manusia tersebut selanjutnya akan di bawa ke RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun, untuk dilakukan otopsi, sedangkan barang bukti lainnya dibawa ke Polsek guna penyelidikan lebih lanjut.

Sementara itu dari hasil otopsi di RSUD Sultan Imanudin Pangkalan Bun, Selasa (5/9) sekitar pukul 10.00 WIB, diperoleh hasil bahwa tulang belulang tersebut merupakan kerangka manusia.

“Hasil otopsi menyebutkan bahwa kelamin kerangka manusia tersebut adalah perempuan dengan umur sekitar 20 s.d 25 tahun dan dari hasil koordinasi dengan Dokter otopsi menyebutkan ada tanda-tanda kekerasan,”beber Mujio.

Mujio menambahkan, atas temuan kerangka tanpa identitas tersebut pihaknya akan melakukan koordinasi lintas sektoral kepada jajaran Polsek guna mengungkap identitas korban. Jajaran Polsek juga akan mengumumkan perihal penemuan tengkorak dan kerangka manusia kepada masyarakat agar mereka yang ada kehilangan anggota keluarganya harap segera melapor kepada Kepolisian.

 “Sementara ini sudah ada laporan dari orang tua yang kehilangan anaknya di Kecamatan Pangkalan Banteng, namun untuk memastikan harus kita tes DNA terlebih dahulu,”pungkas Mujio. (hm)

Berita Terkait