SAMPIT, Kaltengekspres.com – Nasib malang menimpa Nawi (55). Kakek ini terpisah dari empat orang temannya saat berburu rusa di kawasan hutan Desa Seranggas Kecamatan Teluk Sampit. Sudah dua minggu lamanya kakek ini tersesat dan menghilang di kawasan hutan setempat. Upaya pencarian pun terus dilakukan Badan Sar Nasional (Basarnas) dibantu warga sekitar. Namun hingga kini belum membuahkan hasil.
Hilangnya Nawi ini berawal saat mereka berangkat berburu dari kampungnya di Desa Seranggas, Kecamatan Teluk Sampit pada Kamis (17/8) lalu. Setelah sempat bermalam di sebuah pondok yang ada di pinggiran hutan, perburuanpun dilakukan.
Saat itu Nawi masih bersama teman-temannya ketika perburuan pada Jumat (18/8) dilakukan. Pada saat itu binatang anjing yang dibawa mereka ini mengendus keberadaan rusa di hutan setempat. Saat itu lah Nawi dan teman-temannya mengejar rusa tersebut. Keasikan mengejar rusa ini lah Nawi terpisah dari teman-temannya.
Bahkan, setelah buruan didapat dan teman-temannya kembali ke pondok tempat mereka bermalam di hutan setempat pada sore harinya. Nawi belum juga kembali. Akhirnya teman-temannya memutuskan melakukan pencarian pada besok harinya.
Namun sayang, setelah beberapa hari melakukan pencarian, upaya mereka tidak membuahkan hasil. Sampai akhirnya mereka pun memutuskan untuk kembali ke Desa Seranggas memberitahukan kepada keluarga.
“Kami sempat berkomunikasi melalui hape, kataya dia berada di daerah bukit. Tetapi sinyalnya langsung hilang dan kami putus komunikasi,” kata salah seorang rekan Nawi.
Selanjutnya, informasi hilangnya Nawi disampaikan ke pihak Desa, pencarianpun kembali dilakukan oleh masyarakat. Bahkan kejadian ini pun turut dilaporkan ke Basarnas Kotim. Saat itu juga pihak Basarnas Kotim turut terjun kelokasi melakukan pencarian hingga saat ini.
Tetapi kerja keras warga di bantu pihak Basarnaspun belum memberikan hasil. Pihak keluarga berharap Nawi dapat ditemukan atau segerakembali ke kampung. Lantaran selama ini Nawi merupakan tulang punggung keluarga. Jika Nawi tak kembali hilanglah tumpuan hidup mereka selama ini.
Dari informasi yang dihimpun Kaltengekspres.com, kawasan hutan di Kecamatan Teluk Sampit bersebelahan dengan suatu kawasan yang dikenal angker, sebuah desa gaib yang sering membuat bulu roma berdiri. Kawasan yang dikenal dengan nama Kalab. (lid)