JAKARTA, Kaltengekspres.com – PT Kapuas Prima Coal (KPC) Tbk, emiten yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menunjukan prosfek positif. Ini dibuktikan hanya dalan kurun waktu kurang lebih sebulan melantai di BEI setempat, harga saham PT KPC mengalami kenaikan mencapai 70 persen ke level Rp238 pada penutupan perdagangan sesi I siang kemarin, Senin(16/10).
Direktur PT KPC Padli Noor mengatakan, perusahaan melepas 550 juta saham dengan harga Rp140 per saham. Alhasil, perusahaan meraup dana sebesar Rp77 miliar dari aksi korporasi ini.
“Sebesar 80 persen dananya untuk belanja modal, 20 persen modal kerja,” terang Padli Senin (16/10).
Sebagai perusahaan pertambangan, PT KPC akan menggunakan dana raihan itu untuk biaya eksplorasi yang rutin dilakukan setiap tahunnya. Hingga saat ini, wilayah eksplorasi PT KPC masih berada di Kalimantan Tengah.
“Lahan kami baru 390 hektare (ha) yang dipakai, sedangkan izin kami, clean and clear-nya 5.569 ha. Jadi penggunaan lahan ya baru sekitar delapan persen,”ujarnya.
Kegiatan bisnis PT KPC sendiri berada dalam lingkup pertambangan material galena dan biji besi. Manajemen mengaku, perusahaan akan memproduksi sekitar 60 ribu konsentrat tahun ini.
“Saat ini belum kami pikirkan (peningkatan pendapatan) mungkin nantinya ke depannya mungkin,”urainya.
Padli Noor menambahkan, jumlah produksi perusahaan hampir mencapai 100 persen atau sesuai target tahun ini. Sementara, untuk ekspornya sendiri sebesar 50 persen.
“Karena kami dapat kuota, pasarnya ke China. Sedangkan Domestik sekarang tidak ada,” papar Padli Senin (16/10/2017).
Perusahaan terbuka berkode saham ZINC itu mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 500 kali selama masa penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO). (hm)