Home / Nasional

Selasa, 17 Oktober 2017 - 13:35 WIB

Baru Melantai di BEI, Harga Saham PT KPC Naik 70 Persen

JAKARTA, Kaltengekspres.com – PT Kapuas Prima Coal (KPC) Tbk, emiten yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menunjukan prosfek positif. Ini dibuktikan hanya dalan kurun waktu kurang lebih sebulan melantai di BEI setempat, harga saham PT KPC mengalami kenaikan mencapai 70 persen ke level Rp238 pada penutupan perdagangan sesi I siang kemarin, Senin(16/10).

Direktur PT KPC Padli Noor sedang di wawancarai sejumlah awak media di BEI Senin (16/10)

 

Direktur PT KPC Padli Noor mengatakan, perusahaan melepas 550 juta saham dengan harga Rp140 per saham. Alhasil, perusahaan meraup dana sebesar Rp77 miliar dari aksi korporasi ini.

“Sebesar 80 persen dananya untuk belanja modal, 20 persen modal kerja,” terang Padli Senin (16/10).

Sebagai perusahaan pertambangan, PT KPC akan menggunakan dana raihan itu untuk biaya eksplorasi yang rutin dilakukan setiap tahunnya. Hingga saat ini, wilayah eksplorasi PT KPC masih berada di Kalimantan Tengah.

“Lahan kami baru 390 hektare (ha) yang dipakai, sedangkan izin kami, clean and clear-nya 5.569 ha. Jadi penggunaan lahan ya baru sekitar delapan persen,”ujarnya.

Kegiatan bisnis PT KPC sendiri berada dalam lingkup pertambangan material galena dan biji besi. Manajemen mengaku, perusahaan akan memproduksi sekitar 60 ribu konsentrat tahun ini.

Terkait kinerja, perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp106,85 miliar dan laba bersih Rp2,63 miliar per akhir April 2017. Untuk tahun ini, manajemen mengklaim belum memiliki target peningkatan yang spesifik.

“Saat ini belum kami pikirkan (peningkatan pendapatan) mungkin nantinya ke depannya mungkin,”urainya.

Padli Noor menambahkan, jumlah produksi perusahaan hampir mencapai 100 persen atau sesuai target tahun ini. Sementara, untuk ekspornya sendiri sebesar 50 persen.

“Karena kami dapat kuota, pasarnya ke China. Sedangkan Domestik sekarang tidak ada,” papar Padli Senin (16/10/2017).

Sebagai informasi, PT KPC menjadi emiten ke 27 yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau emiten ke 561.

Perusahaan terbuka berkode saham ZINC itu mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 500 kali selama masa penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO). (hm)

Share :

Baca Juga

Nasional

Dirut BPJS Kesehatan Beberkan Fakta Penyesuaian Iuran JKN-KIS

Nasional

Dituduh Menculik, Seorang Wanita Dibakar Hidup-hidup

Nasional

Polri Bangun Kerjasama Deportasi Buron Lintas Negara

Nasional

Pencarian Korban Longsor Natuna Terkendala Cuaca

Nasional

Bahas AI Untuk Transformasi Bisnis Berbagai Sektor, AMSI Gelar IDC dan AMSI Awards 2023

Nasional

Kasus DBD di Indonesia Meningkat Setahun Terakhir

Nasional

Perairan Indonesia Kerap Dijadikan Jalur Penyelundupan Kokain

Nasional

Usai Ditangkap, Pelaku Ujaran Kebencian Menyesali Perbuatannya